PADANG, – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menegaskan ‘Tour de PDRI’ adalah event baru yang memadukan unsur historis, wisata, pendidikan, budaya dan ekonomi, bukanlah event pengganti ‘Tour de Singkarak’ yang batal karena Covid-19.
“Ini bukan pengganti TdS tapi event baru untuk mengingat perjuangan bangsa. Nanti untuk TdS kita siapkan lagi, ” kata Mahyeldi saat melepas pembalap ‘Tour de PDRI’ di Gedung Juang 45 Padang, Senin (13/12/2021).
Ia mengatakan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau PDRI adalah tonggak keberlanjutan Republik Indonesia saat agresi Belanda II. Ketika itu pemimpin Indonesia ditangkap Belanda hingga membahayakan kelangsungan NKRI.
PDRI yang dipimpin Syafruddin Prawiranegara menyelamatkan NKRI. Menginformasikan ke dunia internasional bahwa Negara Indonesia masih ada.
“Inilah yang ingin kita sampaikan dan ingatkan pada generasi muda Indonesia bagaimana pentingnya peran PDRI dalam sejarah bangsa, ” ujarnya.
Peserta ‘Tour de PDRI’ akan melewati tujuh daerah di Sumbar, mulai dari Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan, Pulau Punjung Dharmasraya, Sumpur Kudus perbatasan Sijunjung dan Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh dan finish di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota.
Gubernur Mahyeldi berharap kegiatan itu akan menjadi event tahunan yang akan lebih meriah lagi ke depan.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengatakan event ini diikuti oleh 60 peserta permanen dari TNI dan Polri. Ditambah komunitas dan VVIP.
Dari segi pariwisata event itu akan dikembangkan lagi sebagai wisata sejarah yang bisa dinikmati oleh wisatawan khusus.
“Secara bertahap kita akan evaluasi dan perbaiki semua kekurangannya, ” ujarnya. (**)